Minggu, 05 September 2010

Review Perkembangan Morfologi Kota Bukittinggi

Dari artikel yang ada ( http://www.mediaindonesia.com/read/2010/06/07/147403/126/101/Bukittinggi-Dituntut-Serius-Menjadi-Pusat-Perdagangan ) terlihat kota Bukittinggi sebagai salah satu kota yang tidak terlalu besar sangat diandalkan sebagai salah satu tonggak perekonomian di provinsi Sumatra Barat. Dalam perkembangannya kota Bukittinggi yang pada awalnya terbentuk sebagai kota yang penuh sejarah sejak masa kolonial sebenarnya sudah sering digunakan sebagai kota yang memiliki pengaruh bagi daerah disekitarnya, sebagai contoh, kota ini pernah dijadikan sebagai ibukota untuk pemerintahan darurat pada masa pendudukan. Pada masa kolonial pun kota ini juga dijadikan pusat pertahanan bagi kependudukan kolonial Belanda untuk daerah sumatra tengah, hal ini terlihat dari terdapatnya benteng Fort De Cock di tengah kota Bukittinggi dan juga bangunan-bangunannya yang memiliki selera arsitektur khas Eropa dan tentunya khas Minangkabau yang telah terjaga sejak masa kerajaan dahulu. Kota Bukittinggi juga memiliki kota kembar dengan kota Seremban yang ada di negeri sembilan, Malaysia. Kota ini memiliki beberapa kawasan yang identik sehingga sering disebut sistercity.
Pada perkembangannya bangunan-bangunan kota Bukittinggi yang menarik dengan pengaruh arsitektur khas Eropa dan khas Minangkabau yang terkenal dengan atap gonjong- gonjongnya banyak dijadikan kawasan wisata. Tidak hanya itu, kawasan goa jepang yang terkenal pun ikut dijadikan sebagai kawasan wisata. Selain itu kota ini juga memiliki kawasan yang sangat strategis sehingga sangat terjangkau dari kota-kota besar disekitarnya. Hal ini pula yang mendukung dijadikannya kota ini sebagai kota perdagangan yang dipermudah dengan semakin banyaknya akses jalan menuju kota ini.
Sebagai kota yang akan dijadikan pusat perdagangan di wilayah provinsi sumatra barat, kota Bukittinggi memiliki banyak kelebihan seperti yang telah disebutkan tadi yaitu daerah yang strategis dibandingkan dengan kota Padang dan juga akses jalan yang semakin banyak untuk menuju kota ini. Oleh karena itu kota Bukittinggi diharapkan mampu serius sebagai pusat perdagangan karena dengan dijadikannya sebagai pusat perdagangan kota ini akan menghadapi ledakan perkembangan kota yang akan menjadi masalah baru bagi kota ini.
Menurut pendapat saya, sebaiknya kota ini memiliki kawasan sebagai pusat perdagangan diluar pusat kota ini sendiri, karena kota Bukittinggi dengan potensi wisata yang dimilikinya memerlukan daerah yang luas sebagai kawasan wisata sehingga kota ini mampu menjadi kota wisata sekaligus pusat perdagangan yang baik tanpa kendala akibat ledakan perkembangan kota yang dialami oleh kota ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya akan buat yang seperti ini. amin

saya akan buat yang seperti ini. amin