Sabtu, 06 November 2010

Arsitektur modern ekletik & neo-klasik

ARSITEKTUR MODERN EKLETIK DAN NEO-KLASIK

Arsitektur Eklektikisme abad XIX

Eklektik artinya memilih terbaik dari yang sudah ada sebelumnya. Arsitektur Eklektisme adalah aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri. Arsitek, pemilik bangunan atau keduanya bersama memilih secara bebas, gaya-gaya atau bentuk-bentuk paling cocok dan pantas menurut selera dan status sosio-ekonomi mereka.

Arsitektur modern perkembangnnya dimulai dengan Eklektisme, selain karena kejenuhan pola klasik lama juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang tetapi da-lam pola, konsep, bentuk baru. Pada abad XIX bentuk, langgam, konstruksi dan bahan-bahan ba-ngunan dalam arsitektur semakin berkembang bervariasi sehingga pilihan pun semakin banyak.

Dalam sejarah perkembangan arsitektur, istilah Eklektisme dipakai untuk menandai ge-jala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX masa berakhirnya Klasikisme, masa awal Modernisme dan bukan pencampuran mau pun perkembangan pada masa sebelumnya.

Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX, dengan ketidakpastian lang-gam. Pencampuran bentuk menghasilkan langgam tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademis, tetapi dalam bentuk yang masih konservatif. Fungsi bangunan disesuaikan dengan tun-tutan kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan masa sebelumnya, seperti misalnya balai kota; opera; pavilliun; museum; dan lain-lainnya.

Arsitektur Eklektikisme pada awal abad XIX mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan langgam masa lampau. Mengulang keindahan unasur-unsur kla-sik dan dipadukan atau diterapkan secara utuh. Pengulangan kembali secara utuh kadang-kadang disebut Neo-Klasik.

Eklektikisme dan Neo-Klasikisme

Contoh-contoh Bangunan dan Ciri bangunan Eklektik:

  • British Museum London (1823-1846); Sir Robert Smirke

Pada bagian depan atau pinti masuk terdapat portico mendukung sebuah pedimen bergaya Romawi dengan kolom-kolom ionic octastyle, menerus berderet hingga sayap kanan dan kirinya.

  • Albert Memorial (1863-1872); London; Sir George Gilbert Scott

Patung duduk Pangeran Albert sebagai bagian utama monumen; diatas sebuah ketinggian pedestal (landasan berbentuk segi empat terbuat dari granit dan marmer, penuh dengan relief); berada dibawah sebuah ciborium (cungkup dengan empat buah kolom bentuk Romawi).

  • House of Parliament (1795-1860);London; Sir Charles Barry

House of Parliament

Detail otentiknya memancarkan karakter kuno dari kebangkitan kembali Gothic pada masa itu. Penampilannya dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks gedung ini tidak sepenuhnya simetris, dan adanya menara-menara menjulang ke atas pada bagian dalam kompleks yang letaknya beraturan. Pada bagian atas keempat sisi sebuah menara yang lainnya terdapat jam besar, diberi nama Big Ben, menjadi pertanda kota London.

  • Roman Chatolic Cathedral British Museum London (1894-1903); J. F. Bentley

Memakai konsep arsitektur Byzantium, ditandai dengan sebuah menara menjulang tinggi di bagian depan kiri dengan atap kubah. Tiga buah kubah berderet dari depan ke belakang meng-atapi nave (ruang umat yang cukup luas). Sebuah kubah agak kecil dan ramping, menutup sanctuary (bag.gereja dimana terdapat altar). Dibelakangnya terdapat apse (ruang melengkung setengah-lingkaran di belakang altar) untuk paduan suara.

  • Fitzwilliam Museum (1837-1847); Cambridge; George Basevi

Bercorak Korinthian, dengan kolom-kolom langsing berkepala penuh ukiran, menyangga pedimen penuh ukiran pula, diadaptasikan dalam bentuk portico “raksasa” jauh lebih besar dari aslinya. Pada ujung kiri-kanan terdapat penonjolan dengan kolom-kolom pada sudutnya mem-bentuk pandangan depan simetris, dalam hal ini ciri Barok lebih dominan.

  • S. George’s Hall (1840-1854);Liverpool; Harvey Lonsdale Elmes

Bangunan Neo-Klasik dengan interior ruang konser berbentuk elips, dikelilingi oleh balkon disangga oleh deretan caryatid (kolom berbentuk patung manusia). Aspek klasik dalam hal ini adalah Yunani, Romawi dengan sumbu melintang membujur yang sangat kuat, sehingga membentuk bangunan simetris dan membuatnya berkesan megah.

  • La Fontaine Saint Micahel Paris (1856-1860); Perancis; Gabriel Davioud

Monumen berbentuk air mancur, sebagai pengakhiran sebuah deretan apartemen. Hasil kolaborasi arsitek dan pematung, mengambil bentuk pelengkung dan tiang-tiang dari berbagai monumen di Itali. Patung dan hiasan lebih menonjol dari unsur arsitektural lainnya. Bagian utama monumen berupa patung terletak di bawah pelengkung, sebagai simbol kemenangan Santo Michael. Di atas terdapat pedimen berbentuk kombinasi antara segi empat dan pelengkung-pelengkung.

  • Opera de Paris (1861-1874); Jean Louis Charles Garnier

Opera de Paris, karya Charles Garnier

Banyak dipengaruhi oleh prinsip Beaux-Arts, khususnya dalam pengambilan unsure-unsur Renaisans dan Barok. Terlihat pada ornamen dan bentuk dekorasi yang bermodel klasik Barok hampir memenuhi semua bagian bangunan; juga pada denahnya yang simetris diperkuat oleh sumbu-sumbu apabila ditarik garis diantara ruang-ruangnya.

  • Arc de Triomphe de L’Etoile Paris (1806-1836); Jean Franqois Therese Chalgrin

Monumen yang pada dinding-dindingnya penuh dengan relief dan patung. Pada keempat kakinya terdapat tangga untuk naik kelantai yang berada di atas pelengkung, saat ini digunakan untuk museum. Menggambarkan kemenangan dan kejadian penting dalam masa pemerintahan Napoleon.

  • Gereja Katolik Madelaine (1807-1842); Pierre Vignon

Merupakan contoh representatif dari arsitektur Eklektik. Mengambil gaya kuil antik Romawi berciri Korinthian, octastyle, dan peripteral sebagaimana terlihat pada kolom-kolom, kepala-tiang, dan pedimen penuh dengan hiasan dan patung.

  • Mausoleum untuk Queen Louise(1810);Schloss Charlottenburg; Karl Friedrich Schinkel

Berlanggam arsitektur yang berbentuk kuil Yunani dari order Dorik, dalam hal ini terdapat pedimen (konstruksi segi tiga disangga oleh kolom-kol0m) ganda yang satu di atas lainnya.

  • Schausspielhaus (1819-1821); Berlin; Karl Friedrich Schinkel

Pengaruh aspek Yunani terlihat pada ketegasan bentuk geometrik, segitiga, balok, segi-empat, dan pada denahnya. Portico atau bagian depan untuk pintu masuk bercorak Yunani-Ionik hexastyle (berkolom 6). Identik dengan mauseloum untuk Ratu Louise di atas pedimen dari portico terdapat sebuah lagi lebih besar, elemen paling dominan dari bangunan. Entablature semacam kolom melintang antara kolom dengan pedimen menerus sekeliling bagian atas dinding-dinding luar. Unsur Renaisans terdapat pada bag. Bawah dari sayap kiri dan kanan pada bangunan simetris ini, berupa konstruksi berkesan kokoh dengan garis-garis horizontal dan deretan jendela yang monoton.

  • Jefferson Memorial (1934-1943); Amerika Serikat; John Russel Pope
Identik dengan Pantheon Roma dengan portico berkolom Dorik delapan buah menyangga sebuah pedimen. Portico ini menempel pada sebuah rotunda (ruangan berdenah lingkaran) dikelilingi oleh kolom Dorik. Ditengah rotunda terdapat patung Thomas Jefferson menghadap ke Tidal Basin. Kemegahan memorial ini selain dibentuk oleh arsitekturnya sendiri, lokasinya yang luas terbuka juga oleh ketinggian letaknya dengan tangga selebar portico.


sumber :

Great People & City

http://anisavitri.wordpress.com/2009/07/10/arsitektur-modern-ekletik-neo-klasik-bag-2/

Minggu, 05 September 2010

Review Perkembangan Morfologi Kota Bukittinggi

Dari artikel yang ada ( http://www.mediaindonesia.com/read/2010/06/07/147403/126/101/Bukittinggi-Dituntut-Serius-Menjadi-Pusat-Perdagangan ) terlihat kota Bukittinggi sebagai salah satu kota yang tidak terlalu besar sangat diandalkan sebagai salah satu tonggak perekonomian di provinsi Sumatra Barat. Dalam perkembangannya kota Bukittinggi yang pada awalnya terbentuk sebagai kota yang penuh sejarah sejak masa kolonial sebenarnya sudah sering digunakan sebagai kota yang memiliki pengaruh bagi daerah disekitarnya, sebagai contoh, kota ini pernah dijadikan sebagai ibukota untuk pemerintahan darurat pada masa pendudukan. Pada masa kolonial pun kota ini juga dijadikan pusat pertahanan bagi kependudukan kolonial Belanda untuk daerah sumatra tengah, hal ini terlihat dari terdapatnya benteng Fort De Cock di tengah kota Bukittinggi dan juga bangunan-bangunannya yang memiliki selera arsitektur khas Eropa dan tentunya khas Minangkabau yang telah terjaga sejak masa kerajaan dahulu. Kota Bukittinggi juga memiliki kota kembar dengan kota Seremban yang ada di negeri sembilan, Malaysia. Kota ini memiliki beberapa kawasan yang identik sehingga sering disebut sistercity.
Pada perkembangannya bangunan-bangunan kota Bukittinggi yang menarik dengan pengaruh arsitektur khas Eropa dan khas Minangkabau yang terkenal dengan atap gonjong- gonjongnya banyak dijadikan kawasan wisata. Tidak hanya itu, kawasan goa jepang yang terkenal pun ikut dijadikan sebagai kawasan wisata. Selain itu kota ini juga memiliki kawasan yang sangat strategis sehingga sangat terjangkau dari kota-kota besar disekitarnya. Hal ini pula yang mendukung dijadikannya kota ini sebagai kota perdagangan yang dipermudah dengan semakin banyaknya akses jalan menuju kota ini.
Sebagai kota yang akan dijadikan pusat perdagangan di wilayah provinsi sumatra barat, kota Bukittinggi memiliki banyak kelebihan seperti yang telah disebutkan tadi yaitu daerah yang strategis dibandingkan dengan kota Padang dan juga akses jalan yang semakin banyak untuk menuju kota ini. Oleh karena itu kota Bukittinggi diharapkan mampu serius sebagai pusat perdagangan karena dengan dijadikannya sebagai pusat perdagangan kota ini akan menghadapi ledakan perkembangan kota yang akan menjadi masalah baru bagi kota ini.
Menurut pendapat saya, sebaiknya kota ini memiliki kawasan sebagai pusat perdagangan diluar pusat kota ini sendiri, karena kota Bukittinggi dengan potensi wisata yang dimilikinya memerlukan daerah yang luas sebagai kawasan wisata sehingga kota ini mampu menjadi kota wisata sekaligus pusat perdagangan yang baik tanpa kendala akibat ledakan perkembangan kota yang dialami oleh kota ini.

Minggu, 01 Agustus 2010

ah nilai..

IP IP IP IP..
bah apa-apaan itu?
IP berarti Indeks .... indeks apa ya?
bodolah. intinya IP saya di semester 2 itu mengapa terasa tidak adil?
kurang apa coba? kurang apa pak doseennnnnnn??? yang ada saya itu kurang tidur buat ngeraih nilai terbaik.. :'(
ah emang berasa ga adil sih, tapi apa mau dikata. nasi sudah menjadi bubur, tinggal dikasih kaldu ayam, kecap, ayam dan kerupuk dan siap dinikmati. ya begitu juga nilai saya itu, tinggal diliat direnungi dan diulang lagi ckckckk. apanya yang dinikmati??
isi nya C C C abis itu B B B sekalinya A?? SKSnya 0 boss! apa ngaruhnya coba ke IP? hah.. pasrah lah.. intinya mengapa A atau B itu lebih baik dari C dan D? bukannya semua itu sama saja dimata Tuhan?? aahh entahlah, sekarang cukup direnungi saja dan menunggu setahun lagi untuk mengulangnya..

Jumat, 25 Juni 2010

Saran Untuk Tekom

Sepertinya Teknik komunikasi sudah cukup baik..

Namun untuk tugas bannernya perlu diperhatikan lagi jangka waktunya..
Masih terdapat mahasiswa yang kesulitan membuat banner sehingga butuh jangka waktu lebih untuk dapat membuat banner yang baik..

Kamis, 24 Juni 2010

Film.. oh Film..

Take Opening.. complete!
Take scene 1.. complete!
Take scene 2.. complete!
Take scene 3.. complete!
Take scene 4.. complete!
Take Closing.. complete!

Menunggu edit, lalu.. siap untuk dinikmati ahahah..

garis besar film "Uang tak semahal daun" itu adalah jangan sekali-kali merusak alam untuk mencari uang, karena alam itu untuk masa depan. Masa depan itu jauh lebih penting dari kepuasan sesaat. jadi marilah lindungi alam kita kawan.

for more information, lets check this out at..

http://www.planforplant.blogspot.com/

okay thanks. budayakan adat.. lihat, baca, dan comment..

Teknologi komunikasi

Teknik merupakan penerapan ilmu dan teknologi yang digunakan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah manusia melalui pengetahuan dan pengalaman praktis yang diterapkan. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicare yang memiliki arti menjadi milik bersama. Teknik komunikasi merupakan penerapan ilmu dan teknologi untuk menyampaikan suatu informasi yang kita miliki kepada orang lain. Teknik komunikasi sangatlah penting dalam suatu pemecahan masalah, karena dengan penerapan teknik ini diharapkan kendala-kendala dalam komunikasi dapat dihindari sehingga dapat memberikan solusi bagi permasalahan itu sendiri. Teknik komunikasi mempunyai peran besar dalam ilmu perencanaan wilayah dan kota, karena teknik ini sangat diperlukan bagi seorang planner untuk menyampaikan ide-ide dalam pengembangan atau perencanaan suatu kawasan kepada orang lain. Bila seorang planner tidak menguasai teknik komunikasi dapat memberikan suatu kendala dalam menjelaskan ide yang dimilikinya sehingga terjadi suatu kesalahpahaman yang sebaiknya dihindari

Minggu, 20 Juni 2010

Banner saya yang tak terpublikasi




Poster..
Banner..
Apalah namanya..
Saya membuatnya susah payah..
Walaupun akhirnya gagal sebagai sebuah mahakarya.. saya tetap bangga membuatnya..

saya akan buat yang seperti ini. amin

saya akan buat yang seperti ini. amin